You are currently viewing Pengertian Zakat Maal: Definisi, Hukum, dan Cara Menghitungnya

Pengertian Zakat Maal: Definisi, Hukum, dan Cara Menghitungnya

Zakat merupakan salah satu kewajiban dalam Islam yang bertujuan untuk membersihkan harta dan membantu sesama. Salah satu jenis zakat yang perlu diketahui adalah zakat maal. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, hukum, dan cara menghitung zakat maal agar Anda dapat memahami dan mengamalkannya dengan benar.

1. Apa Itu Zakat Maal? Pengertian dan Dasar Hukumnya

Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang telah mencapai nisab dan haul sesuai dengan ketentuan dalam Islam. Kata “maal” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti harta atau kekayaan. Zakat maal diwajibkan bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang telah memenuhi syarat tertentu.

Dasar hukum zakat maal terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis, di antaranya:

  • QS. At-Taubah: 103 – “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”
  • Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim – Rasulullah SAW bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji bagi yang mampu.”

Dengan dasar hukum tersebut, zakat maal menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang telah mencapai ketentuan syariat.

2. Jenis-Jenis Harta yang Wajib Dizakati dalam Zakat Maal

Tidak semua jenis harta wajib dizakati. Berikut adalah beberapa jenis harta yang terkena kewajiban zakat maal:

  1. Emas dan Perak – Jika telah mencapai nisab (85 gram emas atau 595 gram perak) dan sudah dimiliki selama satu tahun.
  2. Uang dan Investasi – Termasuk tabungan, deposito, saham, dan obligasi yang telah mencapai nisab dan haul.
  3. Hasil Perdagangan – Barang dagangan atau keuntungan bisnis yang memenuhi syarat zakat.
  4. Hasil Pertanian dan Peternakan – Seperti hasil panen, sapi, kambing, atau unta dengan jumlah tertentu.
  5. Properti dan Aset Produktif – Jika properti atau aset digunakan untuk usaha dan menghasilkan keuntungan, maka zakat harus dikeluarkan dari penghasilannya.

3. Cara Menghitung Zakat Maal Sesuai Syariat Islam

Menghitung zakat maal cukup sederhana, yaitu dengan rumus sebagai berikut:

(Jumlah Harta – Kebutuhan Pokok) x 2,5%

Contoh Perhitungan:

Misalnya, seseorang memiliki tabungan sebesar Rp100.000.000 dan tidak memiliki utang, maka zakat maal yang harus dikeluarkan adalah:

Rp100.000.000 × 2,5% = Rp2.500.000

Zakat maal sebaiknya dibayarkan kepada lembaga amil zakat resmi agar dapat disalurkan kepada yang berhak menerimanya sesuai ketentuan Islam.

Bayar Zakat Maal dengan Mudah

Jangan tunda kewajiban zakat Anda! Tunaikan zakat maal dengan mudah dan aman melalui zisindosat.id. Dengan berzakat, Anda turut membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Mari berbagi dan bersihkan harta dengan zakat maal!

Leave a Reply